Hermanto
MAGELANG - Puluhan anak muda dengan berkostum serba hitam, mendatangi Pasar Rakyat Gelora Sanden (PRGS), kemarin Minggu (02/09/2022). Di depan tulisan Stadion dr. H Moch Soebroto , mereka berjalan berlenggok memamerkan kain batik bercorak Kota Magelang. Tak heran bila aksi mereka, spontan mencuri perhatian para pengunjung lainnya yang ada di kawasan sport center, tersebut.
Selain memamerkan kain-kain batik khas Magelang, ternyata mereka pernah mengukir prestasi di ajang Duta Genre dan Duta Wisata Kota Magelang. “Kita ingin mengenalkan produk batik kepada masyarakat, agar mereka memiliki rasa bangga dan semakin mencintai produk-produk lokal Kota Magelang, khususnya batik, ” kata Koordinator PRGS, Asef Amani.
Sementara itu, salah satu pengrajin batik, Iwing Sulistiyawati merasa bangga bisa menjadi bagian dalam acara Peringatan Hari Batik Nasional. Untuk meluapkan rasa senangnya, Iwing membawa banyak motif batik. Diantara yang Iwing bawa adalah, motif Magelang Sejuta Bunga, Bayeman, Sekar Jagad Magelang, Rejowinangun, Alun-alun Magelang, Sego Goreng Magelangan, Kupat Tahu, Kemuning, Gong Selamat Datang, Godong Janda Bolong, Pelari, Getuk Tampah, Seli, Onthel, Tugu Aniem, Tugu Puncak Tidar.
“Kami berharap, warga Kota Magelang tahu akan motif-motif batik yang ada di Magelang, ” harapnya.
Batik-batik itu dikenalkan oleh para model dari kalangan milenial. Iwing yakin, batik akan semakin diminati oleh kalangan kaum muda.
“Mereka jadi tahu batik asli yang diakui UNESCO itu adalah batik yang proses pembuatannya menggunakan malam panas, bukan yang sablon, ” terangnya.
Fadila Aziza, Salah seorang pengunjung merasa kaget setelah mengetahui banyaknya ragam motif batik yang ada di Kota Magelang. “Ternyata pakai batik juga bisa terlihat keren, fashionable” katanya. (hm)
Totong Setiyadi 
Agung widodo 
Jumari Haryadi 
